Menganalisis dan mengevaluasi makna iman kepada Qada dan Qadar

Header Menu


Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

Menganalisis dan mengevaluasi makna iman kepada Qada dan Qadar

Sani Muhammad
Senin, 18 Maret 2019

Pengertian Qada' dan Qadar
    Para ulama berpendapat dalam memberikan arti Qada' dan Qadar. Pandangan yang membedakan antara Qada' dan Qadar, mendefinisikam Qadar dengan ilmu Allah Swt. Tentang apa yang akan terjadi pada makhluk dimasa mendatang, Qada adalah segala sesuatu yang Allah Swt. Wujudkan (adakan atau berlakuan) sesuai dengan ilmu dan kehendaknya.

Firman Allah swt.

اَللّٰہُ یَعۡلَمُ مَا تَحۡمِلُ کُلُّ اُنۡثٰی وَ مَا تَغِیۡضُ الۡاَرۡحَامُ وَ مَا تَزۡدَادُ ؕ وَ کُلُّ شَیۡءٍ عِنۡدَہٗ بِمِقۡدَارٍ

Allahu ya’lamu maa tahmilu kullu untsa wamaa taghiidhul arhaamu wamaa tazdaadu wakullu syai-in ‘indahu bimiqdaarin;


Artinya: Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan, dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan yang bertambah.
Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya." ( QS. ar-Ra'd/13:8 )

    Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Qada' menurut bahasa berarti "menentukan atau memutuskan", sedangkan menurut istilah artinya segala ketentuan Allah Swt Sejak zaman azali.

Firman Allah Swt.


الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا


"yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(-Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapi-nya." – (QS. Al-Furqan/25:2)

    Iman kepada Qada dan Qadar artinya percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT. telah menentukan segala sesuatu bagi mahkluknya. Atau Iman kepada Qada dan Qadar adalah mengimani adanya ilmu Allah SWT. yang qadim dan mengimani adanya kehendak Allah SWT. yang berlaku serta kekuasaannya yang menyeluruh.
    Setiap muslim wajib mengimani adanga Qada dan Qadar sebagaimana Firman Allah SWT.

Artinya: Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah SWT. (Q.S. Al-Hajj/22:70).

Tafsiran
(Apakah kamu tidak mengetahui) Istifham di sini bermakna Taqrir, maksudnya bukankah kamu telah mengetahui (bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi; bahwasanya yang demikian itu) apa yang telah disebutkan tadi (terdapat dalam Kitab?) yang dimaksud adalah Lohmahfuz. (Sesungguhnya yang demikian itu) pengetahuan apa yang telah disebutkan tadi (amat mudah bagi Allah.)

Iman kepada Qada dan Qadar meliputi empat prinsip, sebagai berikut.

  1. Iman kepada ilmu Allah Swt. 
  2. Iman bahwa semua Qadar Allah SWT. Telah tertulis di lauh Mahfuzh
  3. Iman kepada adanya kehendak Allah SWT. Yang berlaku dan kekuasaannya berlaku menyeluruh.
  4. Iman bahwah Allah Swt. Adalah zat yang mewujudkan makhluk, Allah SWT adalah sang pencipta dan yang lain adalah makhluknya.
Firman Allah SWT.

Artinya : Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri. (Q.S Yunus/10:44).

Dalil tentang Qada dan Qadar.
    Dalil-dalil dari al-Qur-an sangat banyak, di antaranya firman Allah Azza wa Jalla.


وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ قَدَرًا مَقْدُورًا
“…Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku.” [Al-Ahzab/33 :38]
Juga firman-Nya:
إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” [Al-Qamar/54 : 49]
Dan juga firman-Nya yang lain:
وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا عِنْدَنَا خَزَائِنُهُ وَمَا نُنَزِّلُهُ إِلَّا بِقَدَرٍ مَعْلُومٍ
“Dan tidak ada sesuatu pun melainkan pada sisi Kami-lah kha-zanahnya, dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu.” [Al-Hijr/15 : 21]
Juga firman-Nya:
إِلَىٰ قَدَرٍ مَعْلُومٍ فَقَدَرْنَا فَنِعْمَ الْقَادِرُونَ
“Sampai waktu yang ditentukan, lalu Kami tentukan (bentuknya), maka Kami-lah sebaik-baik yang menentukan.” [Al-Mursalaat/77 : 22-23]
Juga firman-Nya yang lain:
ثُمَّ جِئْتَ عَلَىٰ قَدَرٍ يَا مُوسَىٰ
“…Kemudian engkau datang menurut waktu yang ditetapkan hai Musa.” [Thaahaa/20 : 40]
Dan juga firman-Nya:
وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا
“…Dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.” [Al-Furqaan/25 : 2]
Dan firman-Nya yang lain:
وَالَّذِي قَدَّرَ فَهَدَىٰ
“Dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk.” [Al-A’laa/87 : 3]
Firman-Nya yang lain:
لِيَقْضِيَ اللَّهُ أَمْرًا كَانَ مَفْعُولًا
“… (Allah mempertemukan kedua pasukan itu) agar Dia melakukan suatu urusan yang mesti dilaksanakan…” [Al-Anfaal/8: 42]
Manfaat atau hikmah beriman kepada Qada dan Qadar.
  1. Semakin meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam ini tidak lepas dari sunnatullah.
  2. Semakim termotivasi untuk berikhtiar atau berusaha lebih giat lagi.
  3. Meningkatkan keyakinan akan pentingnya peran doa bagi keberhasilan sebuah usaha.
  4. Meningkatkan kekebalan jiwa terhadap sebuah rintangan atau ujian dari Allah Swt.
  5. Menyadarkan manusia bahwa dalam kehidupan ini dibatasi oleh aturan-aturan Allah Swt.
Perilaku seseorang yang mencerminkan kesadaran beriman kepada Qada dan Qadar Allah Swt. Dicerminkan terhadap beberapa perilaku seseorang diantaranya sebagai berikut.
  1. Selalu menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa, orang yang beriman kepada Qada dan Qadar Allah Swt. Apabila ia mendapat suatu keberhasilan maka ia akan menganggap keberhasilan itu semata-mata karena rahmat allah swt, dan apabila ia gagal ia tidak akan mudah berkeluh kesah dan berputus asa karena ia menyadari bahwa kegagalan sebenarnya adalah ketentuan Allah Swt.
  2. Banyak bersyukur dan bersabar. Orang yang beriman kepada Qada dan Qadar apabila ia mendapat keberuntungan, maka ia akan bersyukur karena keberuntungan itu merupakan nikmat Allah Swt. Dan sebalik jika ia terkena musibah maka ia akan berperilaku sabar.
  3. Selalu tenang jiwanya, orang yang beriman kepada Qada dan Qadar senantiasa tenang hidupnya. Sebab ia selalu senang ataa apa yang ditentukan Allah swt. Kepadanya jika beruntung atau berhasil ia akan selalu bersyukur.